KOTAJAMBI – Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) terpancing emosi saat menemui mahasiswa yang menggelar demo soal dugaan kecurangan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), di Kantor Gubernur Jambi, Kamis (23/12).
HBA yang sedang istirahat usai rapat dengan para camat se-Provinsi Jambi dalam program Samisake, keluar menemui mahasiswa yang sudah 5 jam menunggu. Saat menemui pendemo, HBA terlihat kesal. Ia hanya diam memandangi para mahasiswa.
“Tolong beretika. Saya minta maaf, baru bisa menemui sekarang, karena tadi ada rapat,” ujar HBA pada mahasiswa.
Adu mulut dengan gubernur terjadi saat mahasiswa akan menyampaikan aspirasi. Saat itu HBA bersedia menerima 15 orang perwakilan mahasiswa, namun ditolak karena mahasiswa minta semuanya diterima.
Alasan HBA tidak bisa menerima seluruh mahasiswa lantaran ruangan pertemuan tidak cukup. Tapi mahasiswa tetap ngotot ingin masuk. HBA pun pergi meninggalkan mahasiswa. Namun baru dua langkah berjalan, HBA disoraki mahasiswa.
Mendengar teriakan itu HBA kembali memutar badan, menghadap ke mahasiswa. HBA lantas mengeluarkan kata-kata tegas.
“Saya minta 15 orang perwakilan. Saya ini orang tua,” tandasnya.
Akhirnya disepakati dialog dilakukan di depan kantor gubernur. Dalam dialog itu HBA sempat diminta bersumpah diatas Al-Qur’an bahwa seleksi CPNS benar-benar murni. Tapi permintaan itu ditolak dengan alasan saat dilantik jadi gubernur sudah disumpah.
Penolakan HBA disumpah itu membuat mahasiswa mengambil kesimpulan bahwa seleksi CPNS yang berlangsung beberapa waktu lalu benar tidak murni.
“Berarti benar perekrutan itu tidak murni,” pekik seorang mahasiswa ditengah kerumunan.
Menariknya, HBA tidak membantah ada pegawainya yang menjadi calo CPNS dengan meminta imbalan uang Rp 80 juta hingga Rp 100 juta. Hanya sayangnya HBA mengaku tidak tahu siapa oknum pegawai tersebut.
“Saya tidak tahu siapa pegawainya. Kalau ada buktinya, akan saya pecat pegawai yang menjadi calo CPNS itu,” tegasnya